Senin, September 29, 2008

PANDUAN DASAR DAY TRADING

Trading” mungkin memiliki usia setara dengan keberadaan manusia di muka bumi. Di mulai dari manusia prasejarah yang mengumpulkan barang-barang kecil namun memiliki kegunaan dan mulai bertukar satu sama lain dengan tujuan bertahan hidup. Seiring perjalanan waktu, konsep “trading” semakin maju dan berkembang.

Trading pun bukan lagi konsep bisnis riil namun telah merambah dunia keuangan. Bahkan di financial world inilah “trading” memiliki definisi dan konsep tersendiri dibandingkan dengan konsep trading pada umumnya. Artikel ini akan sedikit menjelaskan jenis dan tujuan dari day trading, istilah kunci dan hal-hal lain yang berhubungan .
Jenis day trading – tergantung dari periode waktu posisi yang diambil:
1. Basic Day Trading – Day trader mengambil posisi tertentu dan akan melikuidasi seluruh posisinya diakhir sesi perdagangan di hari yang sama. Transaksi ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan meminimalkan resiko dari fluktuasi harga yang akan muncul di sesi perdagangan berikutnya.

2. Swing Day Trading – Day trader membuat posisi untuk periode yang lebih lama seperti beberapa jam atau hari untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Namun swing trading akan terkena resiko yang besar dari ketidakstabilan harga yang terjadi di pasar.

3. Position Trading – seperti namanya, trader membuat posisi dan merencakan posisi likuidasi berdasarkan perhitungan atau nilai pasar.

Hal ini dapat mengakibatkan menyimpan/membiarkan posisi untuk beberapa minggu bahkan bulan, namun tingkat keuntungan yang sangat baik adalah syarat yang harus dipenuhi. Online Trading – tipe ini juga dapat masuk ke dalam 3 tipe lainnya yang telah disebutkan diatas, namu pengambilan posisi dilakukan melalui internet.

Karena jenis trading ini dilakukan dengan komputer, sebuah komputer dengan klsifikasi yang baik dan koneksi internet 24 adalah sesuatau yang harus dipenuhi. Alasan utama kenapa day trading menjadi sangat menarik:

Likuiditas – likuiditas berhubungan dengan jumlah pembeli dan penjual. Semakin besar tingkat likuiditas, akan semakin tinggi level kenyaman dalam day trading. Tetapi nilai likuiditas tidak pernah stagnan.

Hal ini tergantung dari banyak hal termasuk volume transaksi, jumlah saham beredar, dan kapitalisasi pasar, Volume – memliki kontribusi terhadap faktor likuiditas. Semakin besar volume yang terjadi, berarti semakin cepat fluktuasi harga akan terjadi.

Volume transaksi dapat di evaluasi untuk kepentingan day trading. Volatilitas – berarti pergerakan naik dan turun dari sebuah pasar setiap hari. Jika volatilitas berkurang atau menyusut, hal ini akan berdampak tidak baik bagi day trading.

Jumlah volatilitas tertentu dibutuhkan untuk membuat day trading menjadi menarik. Transparansi Harga - akan menjadi tolok ukur kestabilan dan integritas dari sebuah pasar.

Semakin besar kapitalisasi pasar dan semakin banyak pelaku pasar yang berkecimpung disebuah pasar, berarti semakin besar level transparansi harga.

Tips umum untuk sukses melakukan day trading:
Pelajari pasar secara seksama sebelum mebuat posisi. Indikator pasar yang bisa didapatkan dari media massa seperti televisi, koran, radio, dan lainlain dapat membantu dalam pembuatan analisa. Jangan hanya termotivasi dengan keuntungan yang akan didapat.

Setiap transaksi mungkin tidak akan mendapatkan keuntungan. Terapkan sebuah strategi dan disiplin dalam menggunakannya. Bersabarlah dan jangan cepat panik, Jika anda tidak dapat mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, anda mungkin butuh bersabar dan melakukan riset pasar lanjutan kembali.

Jangan cepat panik ketika posisi anda berlawanan arah dengan pergerakan pasar, ikuti strategi trading.Jangan pernah lupa bahwa day trading memiliki resiko dan dimana ada keuntungan terdapat pula potensi kerugian.
Trading dengan melihat volume dan open
Volume dan open interest kedua indicator ini seperti 2 sisi mata uang yang berpasangan. Mungkin dari sebagian anda sudah banyak menyelami kedua indicator. Kalau kita lihat kedua indicator ini dapat mencerminkan keadaan posisi pasar yang sedang kita hadapi.Umumnya para trader futures lebih memilih konsep ini dalam hal pengambilan posisinya.....

Volume mencerminkan besarnya ativitas trading atau jumlah lot yang berpindah tangan diantara pelaku pasar. Semakin banyak pelaku pasar yang melakukan aktivitas semakin besar jumlah lot yang akan diperjual belikan. Di sisi lain yang perlu kita perhatikan adalah trend suatu pasar. Semakin besar volume pada suatu trend biasanya trend tersebut akan berlanjut.
Sebagai contoh pada saat ini trend pasar cenderung turun, kalau hal ini didukung oleh jumlah volume yang semakin besar, maka tidak tertutup kemungkinan trend tersebut akan terus berlanjut. Akan tetapi kalau suatu trend tidak didukung oleh volume, dalam hal ini volume semakin turun maka tidak tertutup kemungkinan suatu trend akan berakhir atau akan menghadapi stagnasi.

Open Interest mencerminkan jumlah posisi yang terbuka. Apakah yang dimaksud dengan posisi terbuka, posisi terbuka adalah suatu posisi yang belum kita selesaikan dalam suatu perdagangan, misalkan pada saat anda membuka posisi buy anda belum menutupnya dalam hal ini adalah posisi sell. Kenapa open interes ini begitu mempengaruhi pasar? Hal ini mencerminkan sifat pelaku pasar, sebagai ilustrasi semakin besar pelaku pasar memegang posisi buy yang terbuka semakin besar tren naik. Demikian sebaliknya.
Jadi kalau tren sedang naik maka kita dapat simpulkan para trader yang memegang posisi buy terbuka semakin besar.Umumnya para pelaku pasar memakai kedua indicator ini secara bersamaan dalam pencerminan pasar. Umumnya kalau trend pasar yang didukung oleh volume dan open interes yang besar trend akan berlanjut. Akan tetapi kalau ada ketimpangan diantara volume dan open interes misalkan volume besar dan open interes kecil maka trend akan memasuki masa koreksi atau memasuki masa perubahan trend.
Teori ini bagus untuk kita bertransaksi dengan menggunakan RESISTENT DAN SUPPORT, jadi dimana ada pergerakan harga low maupun high yang sudah melampui batas trading harian disitulah kita mengambil tindakan untuk bertransaksi, apabila ada gerakan harian high yang melampui batas disitulah kita ambil opsi SELL, begitu juga apabila ada gerakan harian low yang sudah mencapai batas kita opsi BUY.
KALAU KITA TAHU PERGERAKAN MARKET HARIAN CURRENCY BERKISAR DI RANGE: 60pts-250pts
Selamat mencoba teori ini.....
OPEN VOLUME TRADING
Volume dan open interest kedua indicator ini seperti 2 sisi mata uang yang berpasangan. Mungkin dari sebagian anda sudah banyak menyelami kedua indicator. Kalau kita lihat kedua indicator ini dapat mencerminkan keadaan posisi pasar yang sedang kita hadapi.
Umumnya para trader futures lebih memilih konsep ini dalam hal pengambilan posisinya.

Volume mencerminkan besarnya ativitas trading atau jumlah lot yang berpindah tangan diantara pelaku pasar. Semakin banyak pelaku pasar yang melakukan aktivitas semakin besar jumlah lot yang akan diperjual belikan. Di sisi lain yang perlu kita perhatikan adalah trend suatu pasar. Semakin besar volume pada suatu trend biasanya trend tersebut akan berlanjut. Sebagai contoh pada saat ini trend pasar cenderung turun, kalau hal ini didukung oleh jumlah volume yang semakin besar, maka tidak tertutup kemungkinan trend tersebut akan terus berlanjut. Akan tetapi kalau suatu trend tidak didukung oleh volume, dalam hal ini volume semakin turun maka tidak tertutup kemungkinan suatu trend akan berakhir atau akan menghadapi stagnasi. 

Open Interest mencerminkan jumlah posisi yang terbuka. Apakah yang dimaksud dengan posisi terbuka, posisi terbuka adalah suatu posisi yang belum kita selesaikan dalam suatu perdagangan, misalkan pada saat anda membuka posisi buy anda belum menutupnya dalam hal ini adalah posisi sell. Kenapa open interes ini begitu mempengaruhi pasar? Hal ini mencerminkan sifat pelaku pasar, sebagai ilustrasi semakin besar pelaku pasar memegang posisi buy yang terbuka semakin besar tren naik. Demikian sebaliknya. Jadi kalau tren sedang naik maka kita dapat simpulkan para trader yang memegang posisi buy terbuka semakin besar.

Umumnya para pelaku pasar memakai kedua indicator ini secara bersamaan dalam pencerminan pasar. Umumnya kalau trend pasar yang didukung oleh volume dan open interes yang besar trend akan berlanjut. Akan tetapi kalau ada ketimpangan diantara volume dan open interes misalkan volume besar dan open interes kecil maka trend akan memasuki masa koreksi atau memasuki masa perubahan trend


Demikian pemabahasan tentang kedua indicator. Umumnya indicator ini sering digunakan dalam pengambilan posisi. Karena kedua indicator ada disetiap platform trading anda.